PAUD St. Theresia Lisieux

IMG-20160713-WA0008

Memasuki Tahun Ajaran 2016/2017 para pengelola PAUD Santa Theresia Lisieux mengadakan pertemuan di Sekretariat Gereja Maria Mater Dei Bonoharjo, Rabu (13/7). PAUD yang didirikan pada April 2012 ini memiliki visi membentuk pribadi optimal dan seimbang berdasarkan nilai-nilai Kristiani. PAUD ini memiliki tiga misi, yaitu: (1) Pendidikan yang menginternalisasikan katolisitas, (2) Pendidikan yang membentuk karakter 3 C (Competence, Compassion, dan Conscience), dan (3) Pendidikan yang membangun kecintaan terhadap kearifan lokal yang bersumber pada pluralisme dan nasionalisme. Adapun nilai-nilai yang dihidupi PAUD Santa Theresia Lisieux, meliputi:

  1. Katolisitas
  2. Pluralisme (keberagaman)
  3. Nasionalisme (kebangsaan)
  4. Local genuine (kearifan lokal)
  5. Competence (kecerdasan)
  6. Compassion (peduli sesama)
  7. Conscience (berhati nurani benar)
  8. Sanitasi (pola hidup sehat)

Sejarah berdirinya PAUD St. Theresia Lisieux berawal dari keprihatinan sejumlah umat tentang model pendidikan PAUD di sejumlah desa (dusun). Keluhan rutin para guru SDK Bonoharjo dan SDK Milir yang selalu kekurangan murid di setiap awal tahun ajaran baru juga mendorong pendirian PAUD ini. Sejak awal berdirinya, Pengurus PAUD berkomitmen menyelenggarakan pendidikan gratis. Dana operasional PAUD diperoleh dari sejumlah donatur.  Sejak Agustus 2015, dana operasional PAUD didukung oleh Dewan Stasi Bonoharjo melalui kolekte ke-2 pada Minggu ke-2 dan ke-4. Perlu diketahui, perolehan kolekte ke-2 ini digunakan untuk dana pendidikan:  50% untuk PAUD, sisanya untuk SDK Bonoharjo dan SDK Milir.

Pendidikan di PAUD St. Theresia Lisieux Bonoharjo selalu mengembangkan karakter manusia sebagai kesempurnaan ciptaan Allah dan mengkonstruksi pengalaman anak menjadi sebuah ranah kognisi yang utuh melalui sikap, tindakan, dan cara berpikir. Proses pembelajaran berusaha menghindari teknik calistung (membaca, menulis, berhitung) secara berlebihan.

PAUD St. Theresia Lisieux telah memiliki kontribusi nyata terhadap jumlah peserta didik baru di SDK Bonoharjo dan SDK Milir. PAUD ini perlu terus dikelola dan dikembangkan untuk menjamin keberadaan sekolah-sekolah Kanisius, khususnya di Stasi Bonoharjo.