Mengenal 8 Imam Diosesan Baru KAS

Ke depan altar aku melangkah, seraya bermadah gembira ria. Saat bahagia hari yang mulia, hari yang penuh kenangan ….” Terlantun lagu pengiring perarakan panjang lelaki berjubah putih memasuki Kapel Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan. Di barisan paling akhir perarakan, tampak lelaki berkumis memakai jubah putih megah memakai tutup kepala dan membawa tongkat dengan tangan kiri. Perakan itu menandakan dimulainya Misa Tahbisan Imamat KAS.

Di hari Selasa (25/07/17) bertepatan dengan Pesta St. Yakobus Rasul, delapan diakon menerima Sakramen Tahbisan Imam dari tangan Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Kini KAS mempunyai delapan Imam Diosesan Baru. Sebagai umat, kita patut berbahagia karena benih panggilan di KAS masih terbilang subur setelah dalam waktu 45 hari kehilangan 3 Imam, ibarat pepatah Mati Satu Tumbuh Seribu.

WhatsApp Image 2017-07-25 at 12.50.19 PM
Sumber: Arsip Pribadi

Siapa saja mereka, simak profil singkat delapan Imam Diosesan baru KAS.

1. Rm. Emmanuel Graha Lisanta, Pr.

2

Nama Panggilan  : Romo Graha

Tempat, tgl lahir  : Sleman, 31 Desember 1989

Asal Paroki           : Paroki St. Aloysius Gonzaga Mlati

Alamat                   : Jl. Sambisari, Kebonagung RT 003/RW

31  Tridadi, Sleman.

Nama Ortu           : Antonius Yudhi Sulistyo – Yuliana Suwarni

Pengalaman panggilan Romo Graha bermula dari suatu peristiwa tatkala berdoa sambil memandang wajah Yesus yang ada di salib besar di belakang altar sebelum memulai Ekaristi Sabtu sore.“…saya seolah melihat Yesus menoleh ke arah saya dan ada suara, “Ikutlah Aku!”, Saya Kaget. Ada perasaan takut, bingung, sekaligus takjub. Mana mungkin patung Yesus itu bisa bergerak dan berkata-kata? Saya kembali kaget ketika dalam Ekaristi sore itu dibacakan kisah tentang Yesus yang memenggil Matius si pemungut cukai untuk menjadi murid-Nya. Di sana saya menemukan kata-kata Yesus: “Ikutlah Aku!” (Mat 9:9). Spontan muncul pertanyaan, Apakah Tuhan memanggil saya untuk menjadi imam?” Rupanya pertanyaan itu mengantarkan Romo Graha menjadi Imam Baru di KAS.

2. Rm. Martinus Sutomo, Pr.

3

Nama Panggilan   : Romo Tomo

Tanggal lahir         : 19 November 1981.

Alamat                    : Sidomulyo RT 002/RW 005, Beluk, Bayat,

Klaten, Jawa Tengah.

Nama Ortu            : Paulus Supadi – Margaretha Tumirah

Panggilan menjadi imam tumbuh dari sapaan Ibu C. Mariati (Bu Mur), salah satu guru Romo saat SMP, “Le, mbok kowe suk yen gedhe dadi romo?”Romo menjawab dengan jawaban asal ”Nggih” sambil menganggukkan kepala yang saat itu hanya sebatas basa-basi. Sapaan tersebut terus membayang-bayangi Romo Tomo sampai lulus SMK, bekerja, mendapat penolakan masuk Seminari Mertoyudan, kembali bekerja, masuk Seminari Tahun Orientasi Rohani dan menjalani masa-masa menjadi seminaris hingga ditahbiskan menjadi Romo.

3. Rm. Markus Januharta, Pr.

Rm. Nanung

Nama Panggilan    : Romo Nanung

Tempat, tggl lahir  : Yogyakarta, 25 April 1977.

Alamat                      : Jl. P. Senopati, No. 25 Yogyakarta

Nama Ortu               : Aloysius Haryadi (Alm) – Dra. R. Ay. Yohana

Ani Martanti MBA (Alm).

Benih panggilan muncul setelah Romo Nanung melanglang buana kuliah di Arsitektur Atmajaya Yogyakarta, dan melanjutkan studi di Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Banyak kebanggaan duniawi berhasil diraih yang menurutnya hanya kosong belaka. Romo Nanung menggambarkan dirinya sebagai “Si Kertas Kusut”. Banyak tulisan dan gambar membanggakan yang ditorehkan dalam dirinya namun hanya kebanggaan kosong yang berkali-kali dihapus hingga tertoreh tulisan dan gambar tentang kasih Kristus yang mengagumkan dan menghantarkan menjadi seorang Imam.

4. Rm. Ig. Adi Sapto Wibowo

5a

Nama Panggilan    : Romo Adi Sapto

Tempat, tggl lahir  : Semarang, 21 September 1987

Alamat                     : Jl. Pekunden Tengah 1037 Semarang

Asal Paroki             : Gereja SPM Ratu Rosario Suci Katedral Randusari

Nama Ortu             : (Alm) Fx. Soetrisno Hadi S – (Alm) Maria Sri Sukani

 

Sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara, saat kecil Romo berharap menjadi tentara nan gagah berani atau dokter nan lembut dan ganteng. Namun anehnya, setiap ditanya mengenai cita-cita oleh siapapun, Romo Adi (dulu) selalu menjawab “Pengen dadi Paus”. Awal cita-citanya dibuktikan dengan mejadi Imam. Selamat berkarya Romo, semoga cita-citanya kelak dijamah Tuhan.

5. Rm. Laurentius Andika Bhayangkara, Pr.

Nama Panggilan    : Romo DikaRm Dika

Tempat, tggl lahir  : Ungaran, 11 Juni 1978

Alamat                     : Jl. Cempaka I/9 Gowogan, Ungaran 50512

Paroki                      : Kristus Raja Ungaran

Nama Ortu             : Ignatius Sudirjo – Irene Agnes Sri Rahayu

Anak ke-6 dari tujuh bersaudara ini mempersembahkan diri menjadi Imam sebagai wujud syukur atas kasih dan penyertaan Allah dalam hidup. Doa memohon kasih karunia Allah untuk menyelamatkan Bapak dari kecelakaan dan juga kakak Ipar dari kecelakaan yang terjadi berikutnya dikabulkan Allah dan semua memperoleh kesembuhan. Dalam doa itu pula, janji akan membalas kebaikan-Nya senantiasa dipanjatkan. “Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya” (Mzm 116) menjadi kesadaran untuk memenuhi janji yang terucap tahun 2003 dan 2007 hingga mengantarkan menjadi Romo.

7

6. Rm. Hieronymus Rony Suryo Nugroho, Pr.

Nama panggilan     : Romo Rony

Tempat, Tgl Lahir  : Kulon Progo, 4 Februari 1990

Asal Paroki              : Santa Theresia Lisieux Boro

Nama Ortu              : Ambrosius Suparjana Hendrasiswoyo–

Maria Regina Muryanti

Panggilan menjadi imam berawal dari masa kecil yang suka berkunjung di ruang rekreasi pastoran yang saat itu terdapat TV, koran, dan kipas angin. Sosok romo di paroki yang bersahabat, menyenangkan, ramah, dan membuat nyaman menginspirasi Romo Rony untuk dekat dengan Gereja, masuk seminari, dan menjadi Imam.

7. Rm Yohanes Wahyu Rusmana, Pr

3

Nama Panggilan     : Romo Jojo

Tempat tggl lahir    : Yogyakarta, 7 Oktober 1988

Nama Orangtua      : Paiman – Lucia Suwuh

Pengalaman kuat Romo Jojo yang mendorong menjadi imam adalah melihat dan keterlibatan dalam kunjungan beberapa imam kepada umat dan keterlibatan dalam tugas misdinar. Keinginannya semakin lama semakin kuat hingga membawa ke perjalanan pendidikan seminaris dan kini menjadi Romo KAS.

3

8. Rm. Ambrosius Heri Krismawanto, Pr

Nama Panggilan   : Romo Heri

Tempat tggl lahir   : Bantul, 8 Desember 1987

Nama Orang tua    : Gomarus Heru Sutrisno  – Maria Dominika

Iswanti

Panggilan menjadi imam hadir melalui sapaan Tuhan melalui keluarga. Bapak sangat aktif di Gereja dan masyarakat. Ibu, seorang sederhana dan sabar. Adik yang pertama meninggal, namun adik kedua yang lahir saat masuk menjadi seminaris menjadi kegembiraan bagi keluarga. Panggilan semakin kuat ketika waktu kecil ada Romo berambut Gondrong menyapa dengan sederhana, “Besok kalau sudah gedhe jadi Romo ya…” Romo Heri melanjutkan SMA di Seminari Mertoyudan dan menempuh pendidikan seminaris dan kini menjadi Romo.

 

Kisah perjalanan panggilan kedelapan romo diungkapkan dalam Motto “Kecaplah betapa sedapnya Tuhan” (Mzm 34:9). Profisiat dan Selamat berkarya Romo.

 

Sumber:

Kotbah Mgr. Robertus Rubiyatmoko dalam Misa Tahbisan 8 Imam KAS

Seminari Tinggi St. Paulus. (2017). “Ketika Tuhan Memanggil”. Yogyakarta: Penerbit PT Percetakan   Kanisius.

Sumber Foto:

https://www.facebook.com/rony.s.nugroho.9/photos?lst=1642346985%3A100000153067523%3A1501061134&source_ref=pb_friends_tl

https://www.facebook.com/emmanuel.grahalisanta/photos?lst=1642346985%3A100001357812360%3A1501062285&source_ref=pb_friends_tl

 

Leave a comment